Melihat kembali ke Maret 2020, rasanya kehidupan selama pandemi ini benar-benar membawa banyak perubahan, termasuk untuk aku. Walau di awal-awal aku merasa down banget, rasanya semakin ke sini aku merasa semakin baik.

Jadi, apa aja sih yang berubah? Gini nih..
1. Bekerja Itu Bisa dari Mana Aja
Sudah 5 tahun aku kerja. Aku selalu merasa pekerjaan itu ya dilakukan di kantor aja. Kadang suka mikir juga sih, kalau digital nomad (orang-orang yang hidupnya nomaden dan pekerjaannya bisa dilakukan secara digital) itu ngapain aja sih sebenarnya.
Pekerjaan sehari-hariku adalah sebagai writer di sebuah perusahaan start up yang pekerjaannya semua dilakukan melalui internet. Awalnya kami struggling dengan meeting online terus-menerus. Tapi kelihatannya sebgaian besar dari kami sekarang justru merasa nyaman-nyaman aja walau nggak ketemu fisik. Ternyata, kami bisa bekerja dari mana aja.
Bahkan, beberapa teman memutuskan untuk bekerja dari kampung halamannya, atau bahkan Bali. Seru, ya?
BACA JUGA: Pengalaman Naik Pesawat Saat Pandemi
2. Punya Hunian yang Nyaman Itu Penting
Sebelum kehidupan selama pandemi ini, aku dan suami berpikir buat beli apartemen di tengah kota. Alasannya simpel, biar kalau ke kantor, nggak habis waktu di jalan. Ke mana-mana dekat.
Ndilalah, selama pandemi ternyata kami malah lebih banyak di rumah. Lalu kami menyadari bahwa tinggal di daerah yang lingkungannya nyaman itu penting. Kami akhirnya memilih untuk beli rumah tapak di daerah sub-urban yang jauh dari hiruk-pikuk.

3. Investasi Kesehatan Fisik dan Mental Juga Penting
Dulu fokusku hanya kerja, kerja, dan kerja aja. Pokoknya bisa menghasilkan uang yang banyak biar punya kehidupan yang baik. Kalau uangnya sudah ada, bisa diinvestasikan supaya di masa tua bisa tetap hidup nyaman.
Selama pandemi, tentu ada perasaan stress, cemas, dan lainnya. Saat itu aku coba mengalihkan perhatian sejenak dari pekerjaan. Hati dan badan juga perlu didengar. Mempraktikkan mindfulness, olahraga cukup, dan pola makan yang baik membuatku merasa lebih baik.
Ternyata nggak cuma uang yang penting, tapi juga kesehatan fisik dan mental kita. Please do listen to what your heart and body says ❤️
BACA JUGA: Self Healing Journey 01: Belajar Meditasi & Mindfulness
4. Keluarga Itu yang Utama
Sebagian hidupku dulu kayaknya habis di kantor dan perjalanan. Di rumah cuma numpang tidur dan sarapan, dan mandi aja rasanya. Akhir pekan biasanya ada acara-acara pekerjaan yang harus didatangi. Waktu sama orangtua dan suami nyaris nggak ada.
Kehidupan selama pandemi ini justru mendekatkan aku dengan keluarga. Bisa sarapan, makan siang, dan makan malam semeja bersama. Kami lebih banyak ngobrol. Aku berkesempatan buat mendengarkan cerita-cerita orang tuaku dan nemenin mereka olahraga. Alhamdulillah sekali~
5. Jangan Pernah Lupa untuk Bersyukur
Terdengar klise tapi penting, itulah bersyukur.
Selama pandemi ini aku sangat amat bersyukur bekerja di kantor yang nggak cuma membantu banyak orang, tapi juga sangat memerhatikan karyawannya. Asuransi kami bahkan bisa dipakai untuk layanan-layanan di Halodoc.

Mengakses konsultasi dokter dan beli obat sekarang jadi lebih mudah lewat aplikasi Halodoc. Untuk pertolongan pertama saat kita di rumah aja, ini benar-benar membantu. Resep obatnya bisa langsung ditebus, dicarikan apotik yang bisa menyediakan, lalu diantar oleh driver Gojek.
Pandemi Akan Segera Berakhir?
Iya, dengan hadirnya vaksin sinochem atau sinovac, artinya pandemi ini akan segera berakhir. Sekarang sih katanya masih dalam masa uji klinis, tapi nantinya vaksin akan dibagikan secara gratis untuk masyarakat Indonesia.
Walau pandemi ini berakhir, semoga hal-hal baik yang kita dapatkan saat kehidupan selama pandemi ini tidak akan pernah berakhir ya! Semoga kesehatan jiwa dan raga selalu menyertai kita semua. Aamiin.
Stay safe and healthy!
——————————————————————————-
Let’s connect! I don’t bite 😀
Facebook | Twitter | Instagram
***
Leave a Reply