Halo halo 👋
Sudah 1 tahun lebih tidak bersua di blog ini. Banyak yang terjadi, salah satunya keluarga kami bertambah 1 orang. Alhamdulillah, di tahun 2021 aku dan suami mendapat kepercayaan dari Allah SWT untuk merawat seorang anak perempuan yang amat cantik! (Baca: Aku hamil)
Setiap liat momen kehamilan teman-teman di Instagram, kayaknya seru dan happy banget! Aku pun happy menjalani kehamilan 9 bulan++ ini, walau ternyata nggak seindah itu…karena aku kena infeksi toksoplasma 🙃
Lengkapnya tentang kehamilan dengan toksoplasma akan aku ceritakan di bawah ini ya!
Januari 2021: Kunjungan Pertama ke Obgyn
Saat itu, aku sudah telat haid 2 hari. Biasanya, tanggal di kalender perkiraan siklus haid hampir tidak pernah meleset. Langsung beli test pack di drug store terdekat. Beli yang murah-murah aja, karena belum terlalu yakin juga. Ternyata positif! Langsung searching obgyn yang populer di sekitaran tempat tinggal, dan bikin appointment.
Aku pikir, USG-nya akan pakai alat yang digerak-gerakin di atas perut. Ternyata, karena masih terlalu dini, jadilah pakai USG transvaginal. Nggak sakit sih, tapi nggak nyaman banget.

Masih berbentuk kantong aja dan belum ada janin. Tapi udah fixed banget 100% hamil.
Februari 2021: Tes TORCH
Setelah 2-3x kunjungan ke obgyn, beliau mengarahkan untuk tes darah lengkap, urine, dan pemeriksaan TORCH (Toksoplasma, Rubella, CMV, dan HSV). Tes ini untuk memastikan apakah kondisi ibu hamil prima, dan apakah ada infeksi TORCH yang dapat membahayakan janin. Tanpa ba-bi-bu, aku langsung tes hari itu juga di rumah sakit.

Biayanya lumayan banget ya emang. Tapi demi ketenangan selama perjalanan hamil ini dan keselamatan janin nantinya, tentu saja akan kulakukan.
Setelah diambil beberapa tabung darah, dikabari kalau hasilnya nanti akan dikirim via e-mail sekitar 2 minggu. Lumayan deg-degan nunggunya 😌
Maret 2021: Kehamilan dengan Toksoplasma
*TING*
E-mail dari rumah sakit masuk, ada beberapa attachment hasil lab. Mulut udah komat-kamit baca doa sebelum buka, dan ternyata…

…positif toksoplasma dan CMV. SEDIH BANGET ðŸ˜
Setelah hasil tes keluar, aku puas-puasin nangis dulu (karena takut banget ini akan membahayakan janin), lalu langsung booking appointment dengan obgyn. Beliau mengarahkan untuk tes IgG (yang hasil tes pertama baru IgM aja).
Sepenangkapanku, perbedannya adalah IgM ini menentukan terinfeksi atau tidak, sementara IgG menentukan sudah berapa lama terinfeksinya. Kalau aviditas IgG-nya rendah, artinya baru terkena dalam 3 bulan terakhir (berarti ketika hamil), sementara kalau IgG-nya tinggi, artinya infeksi lama (kemungkinan besar sebelum hamil).

Berdasarkan hasil tes kedua, infeksi toksoplasma masih baru, sementara CMV sudah lama. Setelah diskusi dengan obgyn, maka diputuskan cukup toksoplasma-nya aja yang perlu di-treatment.
Alhamdulillah, respon obgyn benar-benar menenangkan. Nggak ada kepanikan dan nada menyalahkan (karena bisa aja ini karena aku teledor makan yang kurang matang atau kotoran peliharaan yang kurang bersih).
Obatnya ada lumayan banyak dan besar-besar butirannya. Di aku, obat-obat ini lebih bikin mual ketimbang hormon hamil. Ada jam-jam tertentu harus minum. Dalam 1 siklus pengobatan, 3 minggu minum obat, 1 minggu istirahat. Setelah 3 siklus, akan tes TORCH ulang. Nggak boleh putus, nggak boleh lupa sama sekali. Harus rajin supaya hasilnya juga optimal.
Obat ini sifatnya bukan menyembuhkan, tapi menahan si infeksi agar tidak menyerang janin.
Maret-Juni 2021: Proses Pengobatan Toksoplasma
Beberapa kali aku coba searching soal pengalaman hamil dengan toksoplasma di Internet, buat cari-cari cerita serupa. Kalau baca di blog atau forum, rasanya jadi kuat buat menjalani, tapi kalau mulai baca artikel di portal kesehatan malah jadi senewen karena terpapar dampak ke anak yang mengerikan.
Saran: Keep your circle positive. Lebih sering liat pengalaman-pengalaman yang menenangkan. Soal dampak infeksi ini ke janin, cukup baca sekali aja biar nggak jadi pusing kayak aku.
Hari-hari selama pengobatan sebenarnya cukup sederhana dan seperti pada umumnya aja, cuma tambah jadwal obat yang lebih banyak.

Sejauh ini, perkembangan janin baik-baik semua. Kata obgyn-nya sih, infeksi toksoplasma ini paling ketara biasanya ukuran kepala jadi lebih besar atau hidrosefalus. Alhamdulillah, selama pemeriksaan selalu pas sesuai usia janin semua ukurannya.

Nggak ada pantangan makan, yang penting matang sempurna, menyehatkan, dan enak aja. Sesekali juga aku pun ikut kelas yoga ibu hamil di rumah sakit.
Juni 2021: Negatif Toksoplasma & Kunjungan ke Fetomaternal
Setelah melewati beberapa siklus pengobatan, akhirnya tiba juga hari untuk tes TORCH ulang. Harapannya sih angka IgM-nya udah negatif ya.

Alhamdulillah!
Hasilnya IgM sudah negatif. Abaikan IgM CMV yang masih positif, karena emang nggak ada treatment apa-apa juga. Pengobatan bisa dihentikan. Horeee, bye obat-obat yang banyak banget itu!!
Obgyn tetap merujukku ke sub-spesialis fetomaternal untuk pengecekan janin lebih lanjut. Di rumah sakit tempatku kontrol juga ada, jadi tinggal bikin appointment dengan mudah.
Di obgyn fetomaternal, pemeriksaannya benar-benar mendalam. Seperti sedang meng-USG organ tubuh bayi. Semua diukur secara teliti untuk memastikan kondisinya. Sampai-sampai obgyn-nya nggak bisa diajak ngobrol selama pemeriksaan, saking fokusnya. Alhamdulillah, hasilnya semua baik-baik aja dan sesuai dengan usia kandungan.
Juni 2022: Kondisi Bayi Sekarang
Sudah 9 bulan usianya, sejauh ini semua tampak baik-baik saja. Kenaikan berat badannya kadang irit, tapi alhamdulillah masih aman kalau disesuaikan dengan grafik KMS.
Sekarang sudah aktif, rasa penasarannya tinggi banget sampai semua barang yang bisa digapai, bakal dia gapai. Milestone tumbuh kembang wajib pun alhamdulillah tercapai. Semoga seterusnya pun sehat-sehat terus. Aamiin.
Akhir Kata, untuk Ibu-ibu yang Juga Hamil dengan Toksoplasma
Hang in there, bu!
Boleh kok merasa sedih dan rapuh. Bersandarlah ke keluarga atau teman-teman dekat. Setelah itu, langsung ambil action plan untuk berobat. Jangan sampai telat, agar hasilnya bisa lebih optimal.
Kalau ditanya soal pengobatan alternatif untuk ini, aku nggak tau, karena aku hanya berobat ke obgyn aja.
Jangan lupa iringi usaha berobat dengan doa juga ya. Semoga semua dilancarkan dan pengobatannya membuahkan hasil. Tetaplah berprasangka baik, insya Allah semua ada hikmahnya.
Cheers!
– Marga
Alhamdulillah kehamilan berjalan lancar akhirnya yaa, Marga. Kebayang waktu itu pasti panik dan bingung ya.
Semoga sehat selalu sekeluarga yaa.