Blog Kuliner & Perjalanan Marga

Wisata Banjarmasin: Naik Klotok ke Pasar Terapung & Pulau Kembang

Hello!

Kalau di blog post sebelumnya aku bahas soal kuliner di Banjarmasin, kali ini aku mau share pengalaman seru naik klotok ke Pasar Terapung dan Pulau Kembang. Klotok adalah perahu khas Kalimantan yang banyak digunakan oleh masyarakat Kalimantan sebagai alat transportasi di sungai, serta berbagai aktivitas bisa berlangsung di atas klotok, termasuk jual-beli.

Klotok juga banyak digunakan sebagai perahu wisata. Saat itu aku naik klotok dari daerah Muara Kuin. Harga penyewaan klotok ini sekitar Rp 200,000 – Rp 400,000. Lain dengan klotok yang digunakan warga lokal untuk beraktivitas, klotok untuk wisata biasanya dijalankan dengan mesin. Klotok.

Klotoknya ada atap! Di bawah atap, jalannya harus sambil jongkok.
Warga yang pulang dari berdagang di Pasar Terapung Banjarmasin

Wisata ke Pasar Terapung, Banjarmasin

Naik klotok ke Pasar Terapung itu bagusnya berangkat subuh, supaya bisa lihat aktivitas pasarnya. Sayangnya, waktu itu aku dan teman-teman sedikit kesiangan (kami berangkat jam 6), jadi beberapa pedagang sudah pulang.

Rere’s super cool silhouette
Tapi masih sempat menikmati matahari terbit di Banjarmasin
Beberapa warga sudah mulai beraktivitas

Sesampainya di pusat Pasar Terapung, ternyata masih ada aktivitas jual-beli, yeay!

Tidak hanya jual-beli, beberapa klotok juga menyediakan beragam makanan. Transaksi dilakukan dari perahu ke perahu. Kebanyakan barang yang dijual adalah sayur-mayur dan buah-buahan.

Aktivitas jual-beli di Pasar Terapung, Banjarmasin
Rere coba belanja buah-buahan dari salah satu klotok

Setelah belanja di Pasar Terapung, tujuan selanjutnya adalah mengunjungi Pulau Kembang!

Taman Wisata Alam Pulau Kembang

Masih dengan klotok yang sama, kami melanjutkan perjalanan ke Pulau Kembang. Pulau Kembang ini terletak di sebelah barat Kota Banjarmasin, tepatnya di tengah Sungai Barito, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Pulau Kembang ini merupakan habitat alami para kera ekor panjang atau monyet, yang menjadi objek wisata terkenal.

Taman Wisata Alam Pulau Kembang
Selamat datang!

Harga tiket atau karcis masuk Pulau Kembang untuk weekday adalah:
– WNI : Rp 5,000 / orang
– WNA : Rp 100,000 / orang

Sementara untuk weekend dan hari libur, harga tiket atau karcis masuknya adalah:
– WNI : Rp 7,500 / orang
– WNA : Rp 150,000 / orang

Memasuki pulau ini pertama kali setelah beli tiket adalah melihat altar tempat meletakkan sesajen bagi para ‘penjaga’. Ada 2 arca kera putih atau Hanoman di altar tersebut. Selanjutnya, ada jalan setapak untuk menyusuri dalam hutan pulau ini.

Sangat disarankan untuk tidak memegang handphone atau benda kecil apapun di tangan, karena katanya bisa diambil sama monyetnya. Namun, karena kamera cukup besar, jadi nggak apa-apa. Bisa beli kacang-kacangan juga di dekat pintu masuk kalau kamu ingin memberi makan monyet. Sekali ngasih makan 1 monyet, bisa-bisa kamu dikejar sama monyet lain yang mau makanan juga. Jadi ya…. Hati-hati aja….

Groufie sebelum dikerubungin monyet
Monyet yang masih belepotan mulutnya
Garuk-garuk…

Suatu hal yang lucu, monyet-monyet di sini lumayan sadar kamera. Rata-rata, setelah jepretan pertama, mereka akan nengok ke arahmu. Hahaha.

Masih garuk-garuk, tapi mau difoto
Bingung? Pegangan.
Ibu dan anak monyet

Konon katanya, Pulau Kembang ini berasal dari kapal Inggris yang dihancurkan pada tahun 1750-an atas perintah Sultan Banjar. Kemudian, pohon-pohon mulai tumbuh di puing tersebut dan lama-kelamaan menjadi sebuah pulau yang kemudian dihuni monyet.

Kalau berkunjung ke Banjarmasin, jangan lupa untuk mengunjungi 2 tempat ini ya!
Ada ide tempat atau objek wisata mana lagi yang asyik dikunjungi di Banjarmasin?

———————————————————-

Thank you for reading,
See you on the next post!

Love,
Marga