Blog Kuliner & Perjalanan Marga

Berburu Takjil di Pelataran Grand Indonesia & Plaza Indonesia, Jakarta

Hello!

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan! Aku selalu menikmati bulan puasa, walaupun harus menahan makan dan minum di siang hari, tapi saat berbuka puasa ada perasaan bahagia dan jadi lebih menghargai makanan. Ini penting banget, gaes.

Anyway, di bulan puasa gini, salah satu kegiatan ngabuburit yang paling aku suka adalah berburu takjil. Sebenarnya takjil itu berasal dari Bahasa Arab yang artinya penyegeraan, bersegera atau percepatan. Namun, takjil juga sering diartikan sebagai hidangan buka puasa. Saat azan magrib sudah berkumandang, paling baik adalah langsung berbuka puasa.

***

Karena kantorku letaknya di daerah Thamrin (dekat mall Grand Indonesia dan Plaza Indonesia), sebelum berbuka puasa aku dan teman-teman selalu berburu takjil di daerah sini. Ngantri beli makanan di Grand Indonesia atau Plaza Indonesia itu seringkali nggak nahan banget ngantri dan mahalnya. Makanya, aku dan teman-teman lebih memilih berburu takjil di pelataran sekitarnya.

Nah, di blog post kali ini aku mau share beberapa takjil lezat yang bisa kamu nikmati di area ini. Daripada kamu pegel dan bete ngantri di mall, hahaha.

1. Sop Buah

Sop buah ini bisa dibilang salah satu takjil favorit masyarakat. Sudah tidak terhitung jumlah orang yang mendadak jadi tukang sop buah selama bulan puasa ini. Ajaibnya, selalu saja laris manis. Sungguh lahan bisnis yang menarik.

Di sini ada 2 tukang sop buah, tapi karena yang ini lebih banyak orang ngantri, jadi aku ke sini saja. Simpel kan alasannya?

Bermodalkan Rp 12.000, aku mendapatkan sop buah seplastik ini. Jangan khawatir ribet makannya, tukang sop buah akan memberimu gelas plastik besar dan sendok. Kalau mau sharing sama teman, kamu bisa minta sendok ekstra kok.

1 kantong plastik sop buah ini cukup untuk 1 gelas besar yang dikasih sama tukangnya + 1 gelas 240 ml (Aqua gelas). Isinya ada apel, melon, mangga, buah naga, anggur. Sayang sekali nggak ada nata de coco atau kolang-kalingnya, huhu.

2. Es Kelapa

Selain sop buah, es kelapa muda juga jadi menu takjil favorit. Tentu saja karena rasanya yang segar dan banyak manfaat yang bisa kamu dapatkan, misalnya meningkatkan trombosit, mencegah dehidrasi, serta menetralkan racun dalam tubuh. Manfaatnya bisa kamu dapatkan kalo pesan es kelapa mudanya tanpa gula ya, gaes.

Di sini ada beberapa tukang es kelapa muda, dan rasanya nggak jauh berbeda. Harganyapun sama, sekitar Rp 5.000-an. Rata-rata tukang es kelapa muda menyajikannya dalam gelas plastik yang siap di-take away.

3. Risol Pedas

Dari yang segar-segar, mari beralih ke gorengan. Risol pedas ini salah satu takjil di sini yang menjadi favoritku. Harganya adalah Rp 5.000 untuk 1 risol. Ada 3 varian rasa risol pedas yang bisa kamu pilih: sayur-mayur, smoke beef dan sosis. Di antara ke-3 rasa tersebut, aku paling suka yang smoke beef. Rasanya nggak terlalu pedas, semacam gertak sambal doang.

Tukang risolnya sudah punya banyak stok, dan orang-orang biasanya nggak ngeborong risol ini, jadi tidak perlu mengantri lama.

4. Mendoan

Tukang mendoan yang nggak kalah ramainya ini terletak persis di belakang risol pedas. Yang mereka jual ya tempe mendoan aja. Kalau di daerah stadion GBK (Gelora Bung Karno) harga mendoan 1nya Rp 10.000, di sini kamu bisa dapat lebih dari 1 kok dengan harga yang sama, hahaha.

5. Tahu Jeletot

Nah, untuk kamu yang penyuka hidangan pedas, wajib coba tahu jeletot yang satu ini! Dengan harga Rp 2.000an, kamu bisa mendapatkan 1 tahu jeletot yang H.O.T (Hunted because Of the Taste). Emang yahud banget rasa dan sensasi pedasnya, bahkan orang-orang rela ngantri lama demi mendapatkan tahu jeletot ini.

Emang sih, sekali goreng, banyak banget tahu jeletotnya. Tapi karena yang beli juga banyak, dan sering ada yang ngeborong sampai 10 tahu, tetap saja ngantrinya lama banget. Prime time untuk beli tahu jeletot ini supaya nggak perlu ngantri-ngantri amat adalah habis azan Ashar. Selain tahu, mereka juga jual cireng, lho!

6. Piscok Meler

Disebut picok meler karena cokelat di dalamnya sampai keluar-keluar sewaktu digigit. Harga piscok meler ini Rp 2.000, dan seringkali kamu harus antri lama untuk mendapatkannya, walaupun nggak selama antri tahu jeletot.

Kalau kamu sudah lelah mengantri, jangan sedih karena masih ada tukang piscok yang lain, Piscok Crott. Konsepnya sama, piscok yang cokelatnya sampai beleber-beleber waktu digigit. Piscok Crott harganya dua kali Piscok Meler.

7. Kebab

Tidak hanya camilan-camilan takjil lucu, kamu juga bisa sekalian cari makanan berat di area ini. Misalnya saja kebab yang terletak persis di sebelah Piscok Meler.

Percayalah, ukuran yang besar ini nggak segitu ngeyanginnya menurut aku. Rasanya juga enak, tapi pastikan kamu kasih tahu dengan jelas seperti apa yang kebab yang diinginkan, karena lumayan banyak pelanggannya, jadi abangnya suka ketuker-tuker.

8. Bubur Ayam

Tukang bubur ayam ini terletak di samping tukang es buah. Lumayan banyak pelanggannya, dan ia sedia sterofoam apabila ingin take away.

9. Indomie

Makanan klasiknya orang Indonesia setelah nasi. Di sini kamu bisa menikmati indomie rebus, dengan berbagai pilihan minuman. Letaknya di sebelah tukang bubur ayam.

10. Nasi Uduk

Ada satu belokan di mana kamu bisa menemukan banyak varian takjil lainnya. Favorit aku sih nasi uduk yang dijual di bawah payung pelangi. Iya, ini bukan takjil lagi, ini makanan berat, hahaha.

Di sini jual berbagai jenis makanan, mulai dari lontong, mie, bihun, sampai dengan nasi uduk. Harga nasi uduk di sini cuma Rp 5.000 saja. Isinya sih ya nasi uduk sama bawang goreng aja, jadi harus beli lauk lagi.

Lauknya sendiri ada berbagai macam gorengan seperti risol dan pastel. Ada 3 varian risol yang bisa kamu coba, mulai dari yang isinya kentang dan telur, sayur-mayur, sampai dengan yang isi bihun. Harga gorengannya ini sekitar Rp 2.000 saja. Aku pribadi lebih suka risol pedas daripada risol di sini.

***

Sebelum berburu takjil di sini, ada beberapa hal yang perlu banget kamu siapin nih, gaes!

  1. Uang cash – Di sini nggak terima debit, jadi pastiin kamu bawa uang cash ya. Kalau bisa yang nominalnya kecil-kecil, jadi abangnya nggak perlu menghabiskan waktu untuk atur kembalian.
  2. Air mineral kemasan – Bisa jadi kamu akan menghabiskan waktu untuk antri beli takjil. Kalau tiba-tiba azan magrib, kamu bisa buka puasa dengan air mineral.
  3. Hand sanitizer – Sebelum makan, pastikan kamu cuci tangan dulu. Di sini kamu tidak akan menemukan wastafel, dan hand sanitizer akan sangat membantumu!
  4. Kesiapan fisik dan mental – Di tempat ini kamu tidak hanya akan beradu dengan pemburu takjil lainnya, tapi juga dengan mobil dan motor. Jadi ya….. siap-siap aja diklaksonin sana-sini.
  5. Mukena / sarung – Habis takjil, jangan lupa ibadah. Musola di waktu magrib itu rame banget, jadi ada baiknya kalau kamu bawa mukena / sarung sendiri.
———————————————-
Nah, apa takjil favorit kalian?
Apapun takjilnya, yang penting ibadahnya jangan sampai kelewatan ya!
Selamat berpuasa, semoga berkah!
Thank you for reading,
See you on the next post!
Love,
Marga